UMKM merupakan pilar ekonomi bangsa indonesia, kata tersebut memang cocok sebagai julukan untuk para pelaku UMKM yang ada diwilayah Indonesia. Di Bangilan khususnya, terdapat banyak sekali para pelaku usaha yang masih berbasis mikro. hal ini bisa dilihat dari banyaknya pekerjaan yang tercatat di kantor kecamatan Bangilan tahun 2022.
Festival BUMDES (Besti) merupakan festival yang sangat berpengaruh, dalam hal ini bisa menagngkat perekonomian para pelaku umkm. Festival ini diadakan oleh Pemkab Tuban pada Tanggal 23-24 September 2022. Perkumpulan UMKM Keamatan Bangilan, SOBAT UMKM turut meramaikan kegiatan ini.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE membuka Bumdes Festival (Besti) yang dilaksanakan di Lapangan Gelora 17 Agustus Kecamatan Bangilan. Jum’at (23/09) malam. Hadir pula dalam acara tersebut Kapolres Tuban AKBP Rahman Wijaya, Ketua Pengadilan Negeri Arief Boediono, SH,MH, Sekda Budi Wiyana, Pimpinan BPJS Naker dan Bank Jatim, Forkopimcam, serta seluruh Kepala Desa setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lindra menyampaikan Bundes Festival diadakan sebagai pemantik ekonomi daerah sekitar. Selain itu, juga sebagai ajang penggalian potensi setiap desa untuk memunculkan produk unggulan mereka. “Ini sebagai ajang show off seluruh potensi yang dimiliki setiap kecamatan melalui festival Bumdes ini,” ucap Mas Bupati.
Lebih dari 20 booth Bumdes dari 20 kecamatan dan 42 tenda kerucut untuk stand UMKM yang memamerkan produk unggulan mereka. Mulai dari Mamin, produk fashion, tanaman hias, produk pertanian, hingga kerajinan tangan. Mas Bupati berharap, Besti bisa menjadi stimulus munculnya potensi ekonomi baru ditingkat desa, serta membangun daya saing yang bermuara pada peningkatan kualitas produk UKM lokal. “Seperti visi kita, pertumbuhan ekonomi sampai tingkat rumah tangga bisa tercapai,” ungkap Mas Bupati sambil meyakinkan jika festival mampu menjadi salah satu wadah promosi produk UKM paling efektif.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) dalam laporannya menjelaskan, Besti dilaksanakan selama dua hari mulai Jum’at hingga Sabtu. “Dimulai Jum’at malam dengan lomba Tongklek dan lomba Hadroh di hari Sabtu,” ujarnya.
Dengan adanya event tersebut, diharapkan menggerakkan ekonomi didesa sebagai upaya pemulihan pasca covid-19. “Tujuan akhirnya adalah pemulihan ekonomi,” pungkasnya.
Festival BUMDes (Besti) ini, sangat ditunggu pelaku UMKM dan masyarakat. “Ketika diajak pak Camat untuk meramaikan festival ini, kami sangat senang sekali, langsung ikutan, mempersiapkan diri bareng anggota Sobat UMKM,” kata Azizah, sekretaris Sobat UMKM dan juga palaku usaha Batik.
“Para anggota sangat antusias mengikuti kegiatan ini, namun karena mepetnya persiapan, kami hanya bisa membawa 57 jenis produk dan dari produk yang kami pamerkan hampir 90% nya ludes terjual. Pengunjung yang datang ke stand lebih dari 1300 orang dengan total omset lebih dari 7 juta rupiah dengan harga produk rata-rata 10 ribu rupiah” pungkasnya. (adm)