Di Dusun Mundri, desa Sidodadi kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban Terdapat Bendungan Peninggalan Belanda Terbesar dan Salah Satu Bendungan Tertua Di Indonesia. Bendungan Mundri Dibangun pada tahun 1900an oleh Pemerintah Kolonial Belanda Yang Bertujuan Untuk Sarana dan Prasarana Irigasi dan untuk Menerapkan Sistem Politik Etis Atau Di Kenal Sebagai Trias Van Deventer Di Indonesia (Dahulu Bernama Hindia Belanda/Netherlands Indie) yang berisikan Tiga Asas Trias Politika Yakni Imigrasi, Edukasi, dan Irigasi.
Bendungan Yang Membendung Aliran Sungai Kening, Sampai Saat Ini Masih Aktif Sebagai Sarana Pengairan Persawahan Warga Setempat dan menjadi salah satu tujuan muda-mudi untuk mengisi liburan. Wisata gratis dengan pemandangan bangunan bendungan peninggalan kolonial itu masih memikat hati masyarakat. Hal itu terbukti, hilir mudik muda-mudi yang datang, meski hanya duduk santai memandangi derasnya air sungai kali kening.
“Sekadar ngisi liburan saja, lumayan bisa menikmati pemandangan bagus dekat rumah dan gratis pula,” ujar salah seorang pengunjung, Fifi pelajar SMA asal desa Banjarworo.
Walau tak sebagus tempat wisata yang sudah tertangani, wisata sambong cukup ramai dikunjungi. Lebih-lebih ketika libur panjang seperti saat ini . Sebagian mereka tampak riang, bermain air di bawah bendungan yang menguji nyali itu.
Senada dengan yang diungkapkan Ferdi. Pelajar SMP tersebut dengan beberapa temannya asik nongkrong menikmati gemuruh air. Ia mengaku kagum dengan bangunan Belanda yang bisa megah dan kokoh seperti ini. “Harapannya pemerintah segera membangun objek sekitar sambong agar bisa dibuat wisata, karena tempat ini tidak kalah bagusnya dengan wisata di kota-kota lain,” Ujarnya.