Jum’at Silaturahmi, Belajar Peduli Part. 64

Ketiga Keluarga yang kami dolani

“Teruslah berusaha menjadi baik di setiap waktu, teruslah berdoa yang terbaik setiap hari… TUHAN lebih tau, kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan semua doa-doa dan ikhtiarmu…”

Pada hari Jum’at, 22/07/2022 Sobat Bangilan kembali mengadakan kegiatan “Jum’at Silaturahmi, Belajar Peduli” yang ke 64. Kali ini Sobat Bangilan bersilaturami ke Tiga keluarga di dusun Pulut desa Bangilan, Kecamatan Bangilan. Karena lokasi ke tiga keluarga yang kami dolani tidak lebih dari 1 km dari basecamp, kegiatan kali ini dilakukan dengan berjalan kaki dari besecamp. Ketiga keluarga yang kami dolani adalah kak Imam Sya’roni, Mas Mamik dan mbah Mar.

Kak Imam Saat kami dolani

Imam Sya’roni, Pria 60 tahunan ini mempunyai 2 anak dengan disabilitas mental. Karena merawat kedua anak tersebut beliau rela bekerja serabutan asal dekat dengan kedua anaknya sehingga bisa merawatnya. Kedua anaknya kini sudah berusia 18 dan 14 tahun, namun kedua anaknya sering ngamuk dan berlarian kesana kemari sehingga cukup meresahkan warga sekitar jika tidak dekat dengan orangtuanya. Saat ini kedua anaknya telah mendapatkan pengobatan rutin dari puskesmas setempat.

Kondisi mbak Mar tak jauh berbeda, wanita berusia 80 tahunan ini hidup bersama anak perempuannya yang mengalami disbilitas mental juga bernama mbak Pah. Namun mbak Pah cenderung lebih tenang, jika begitu beliau sering mencari barang bekas disekitar rumahnya untuk dijual kepengepul barang bekas di kampung sebelah.

Mbah Pah (Anaknya mbah Mar) saat kami dolani

Sementara itu Mas Mamik yang pernah kita dolani beberapa kali, konsisi kesehatanya juga tidak jauh berubah. Beliau masih belum bisa duduk sekalipun sehingga harus terus berbaring ditempat tidurnya. Saat ini beliau telah mendapatkan pengobatan dari Rumah Sakit di Kabupaten.

Sobat Bangilan selalu menggunaan metode kegiatan mendatangi, menghampiri, door to door, BERSILATURAHMI ke semua keluarga yang akan didolani. Selain untuk bersilaurahmi kita juga ingin mendengar keluh kesah tentang keluarga yang kami dolani. Dan kegiatan ini selalu disambut dengan hangat oleh warga juga dulur-dulur Sobat Bangilan di dusun tersebut dan salah satu dari mereka akan menemani juga mengantarkan kami ke semua keluarga yang kami dolani hingga acara selesai.

Mas Mamik saat kami dolani

Saat mereka kami dolani selalu menunjukkan wajah berseri – seri bahkan ada beberapa yang terisak haru, sehingga kami asyik bercerita tentang kehidupan dan banyak hal layaknya teman lama dan tak terasa waktu sudah hampir senja. Sementara kami harus terus berkeliling door to door untuk menghampiri dan bersilaturahmi ke keluarga yang lain.

Kondisi seperti inilah sebenarnya yg membuat kami ingin terus hadir untuk mereka, meskipun bingkisan dan oleh-oleh yang bisa kami berikan tidak seberapa, namun setidaknya kami bisa membantu untuk menguatkan semangat dan optimistis mereka salam menjalani takdir Tuhan. (adm)

admin

Belajar Peduli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Jum’at Silaturahmi, Belajar Peduli Part. 65

Jum Jul 29 , 2022
“”Makna hijriah adalah pindah, dari kampung “lupa” menuju kampung “ingat”… Melalui gerbang pengampunan (gapuro – ghofur) dengan mengeluarkan (mengakui) semua dosa dosa (karat karat) diri (pusaka) untuk dilakukan pencucian (warang pusaka)… Selamat tahun baru Hijrah 1444… Selamat memasuki bulan Muharram (bulan suro) bulan memandikan pusaka, “pusaka diri….” Pada hari Jum’at, […]

Mungkin Anda Tertarik