Jum’at, 07 Mei 2021 Kembali komunitas Sobat Bangilan mengadakan kegiatan Jum’at Silaturahmi, Belajar Peduli. Kali ini kegiatan ini dilakukan didusun Pulut, desa Bangilan Kecamatan Bangilan, dirumah seorang kepala keluarga yang harus berbaring sakit karena kecelakaan saat beliau kerja sebagai Tukang, kayu bahan atap sekolahan itu jatuh saat beliau sedang bekerja dibawahnya dan menghantam punggungnya hingga patah tulang ekornya dan karena kejadian 5 bulan lalu itu beliau menjadi lumpuh dan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Beliau adalah seorang Tukang bangunan, Bapak Mamik.
Beliau kerja sebagai Tukang sudah puluhan tahun, namun pekerjaan ini memang tanpa pelindungan asuransi seperti BPJS Ketenagakerjaan, sehingga bila terjadi resiko kecelakaan, keluarga sendirilah yang akan menanggung segala biaya yang dikeluarkan untuk pemulihan, dan praktis pendapatan utama keluarga juga akan terhenti selama kepala keluarga sakit atau dirawat.
Wajah beliau berseri dan semangat kembali terpancar diwajahnya saat team Sobat Bangilan bersilaturahmi dirumahnya. Beliau bercerita banyak tentang awal mula sakitnya hingga keadaan sekarang, Tentang terapi yang harus dijalani, tentang makanan yang harus dikonsumsi dan tentang kegiatan sehari – harinya. Saat ini beliau diobati oleh seorang therapis tetangganya sendiri dan enggan pergi ke Rumah Sakit karena alasan biaya. “untuk memulihkan kesehatan saya, saya harus makan daging sapi tiap hari” kata bapak Mamik.
“Alhamdulillah kegiatan ini sudah berjalan tiga kali, setiap jum’at, semoga bisa terus berlangsung tiap jum’at dengan penerima berbeda. Pengurus Sobat Bangilan sudah mengumpulkan data dari desanya untuk kami datangi tiap jum’atnya, bergilir menunggu dana yang ada”, tutur Maskin, Ketua Sobat Bangilan.
“Mudah-mudahan bapak Mamik segera sembuh dari sakitnya, bantuan sembako ini dapat meringankan beban beliau dan bisa menginspirasi warga masyarakat lainnya untuk lebih peduli kepada tetangga dan lingkungannya. Kita semua harus bersatu bergandengan tangan, bergotong royong bersama dalam kepedulian, tidak lagi melihat seseorang dari suku, agama, ras dan golongan,”, pungkasnya. (adm)