Jejak-jejak Wali di Bumi Bangilan

Tidak salah memang jika Tuban disebut-sebut sebagai Bumi Wali, karena di pangkuan bumi yang juga sering dijuluki sebagai bumi Ronggolawe ini banyak bersemayam jasad para auliya mulai dari yang sudah dikenal masyarakat seperti Maqom Sunan Bonang, Maqom Sunan Asmaraqandi, Maqom Sunan Bejagung dan lain sebagainya, hingga maqom-maqom yang belum begitu dikenal secara luas oleh masyarakat luar, seperti Maqom Syekh Gentaru di Tuwiri Wetan Merakurak, Syekh Ahmad bin Muhammad Ar Rozi di Bangilan, Mbah Jabbar di Singgahan, Mbah Bongok di Jetak Montong dan masih banyak lagi tentunya.

Nilai-nilai filosofis Tuban sebagai Bumi Wali pernah diungkap dan dikupas oleh Pak Fathul Huda Bupati Tuban saat itu, pada acara ngaji kebangsaan bersama Cak Nun di Alun-alun Tuban pada minggu malam tanggal 29 November 2015 dalam rangka hari jadi Kabupaten Tuban yang ke 722.

Menurut Pak Huda mengapa Tuban kok disebut sebagai Bumi Wali ? beliau mengatakan bahwa Tuban ingin meniru spirit para Wali Songo yang telah berjasa menyebarkan dan mendakwahkan ajaran Islam di Tanah Jawa. Nilai-nilai spirit itu menurut Pak Huda adalah, pertama : para Wali adalah seorang enterpreuner, kedua : para Wali adalah seorang yang pemberani.

Dari dua nilai spirit para wali diatas pak Huda ingin mengajak masyarakat Tuban untuk menjadi masyarakat yang enterpreuner, menurutnya masyarakat enterpreuner adalah masyarakat yang makmur. Karena dengan enterpreuner masyarakat bisa menjadi penjual atau sebagai produsen, sedangkan masyarakat pembeli atau konsumtor adalah ciri-ciri dari masyarakat yang kurang maju.

Sedang spirit pemberani yang dijabarkan oleh Pak Huda menurutnya hanya orang-orang pemberani saja yang memiliki masa depan yang gemilang. Namun beliau mengingatkan keberanian ini harus bermakna positif dan dilambari dengan nilai-nilai religi. Karena keberanian yang tanpa disentuh nilai-nilai religi akan menjadikan sikapĀ  arogansi dan kesombongan.

Di Kecamatan Bangilan, sendiri tersebar maqom para auliya mulia dan sering di ziarahi oleh masyarakat sekitar Bangilan atau luar kota. Berikut maqom-maqom tersebut.

Makam Mbah Guling
Lokasi : di area SMPN 2 Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.

Makam Mbah Guling, Lokasi : di area SMPN 2 Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.

Makam Mbah Kohar, Lokasi : di tengah sawah Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.

Makam Mbah K.H. Abdurrohman, guru dari K.H. Misbach Musthofa / Mbah Misbach
Dusun Jelaru, Desa Banjarworo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.

Makam Mbah Kyai H. Misbach Musthofa1. Mbah Kyai Misbach Musthofa.2. Mbah Kyai Tafsir bin Sabrangi.3. Mbah Kyai Masykur bin Maulani. 4. Mbah Kyai Abdurrahman bin Abu Bakar.5. K.H. Abdullah Badi’ / K.H. Ba’di Misbach (putra Kyai Misbach Musthofa). 6. K.H. Muhammad Nafis Misbach ( putra ketiga Kyai Misbach Musthofa ). Lokasi : di Makam Santren, Dusun Jelaru, Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.( 4. Mbah Kyai Abdurrohman adalah guru Mbah Kyai Misbach Musthofa. 6. K.H. Muhammad Nafis Misbach adalah putra ketiga Kyai Misbach Musthofa dan pengasuh PP. Al-Balagh sepeninggal Mbah Misbach ).

Makam Mbah Kyai Darsuki
Dusun Jelaru, Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.

Makam Mbah Kyai Darsuki Lokasi : di Dusun Jelaru, Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.

Makam Mbah Nyai Rondo Kuning, Lokasi : di Makam Buyut, barat Pasar Dusun Karang Tengah, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.

Makam Syekh Ahmad bin Muhammad Ar-Rozi (Keramat Dopyak)
Lokasi : di Jl. Stasiun Bangilan, Dusun Dopyak, Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.

Makam Syekh Ahmad bin Muhammad Ar-Rozi (Keramat Dopyak) Lokasi : di Jl. Stasiun Bangilan, Dusun Dopyak, Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. (Syekh Ahmad bin Muhammad Ar-Rozi adalah ulama besar asal Banten dan murid dari Kanjeng Sunan Bonang. Syekh Ahmad adalah penyebar agama Islam pertama di Desa Bangilan).

Makam K.H. Abdul Muhaimin Tamam / Abah Moehaimin
Lokasi : di Dusun Punggur, Desa Banjarworo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.

Makam K.H. Abdul Muhaimin Tamam / Abah MoehaiminLokasi : di Dusun Punggur, Desa Banjarworo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. ( K.H. Abdul Muhaimin Tamam / Abah Moehaimin adalah pendiri Pondok Pesantren Kulliyatul Mu’allimin Wal Muallimat Al-Islamiyah / PP. KMI As-Salam, Bangilan ).

Makam Mbah Gunowi dan Mbah Gunawan, Lokasi : di Desa Kablukan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.

Makam Mbah Kediren ( Mbah Abdul Qohar )Lokasi : di belakang Pasar Bangilan, Dusun Pereng, Desa Kedungmulyo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. (Mbah Kediren / Mbah Abdul Qohar berasal dari Kediri).

Makam Mbah JamaliLokasi : Makam Gligang Mundri, Dusun Mundri, Desa Sidodadi, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. ( Mbah Jamali adalah santri Mbah Misbach, yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat). (adm)

admin

Belajar Peduli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Jembatan Kereta Api, Nasibmu Kini

Rab Jan 4 , 2023
Jembatan Kereta Api Bangilan ini adalah salah satu bagian dari jalur kereta api non aktif Bojonegoro – Jatirogo diresmikan oleh perusahaan perkereta-apian Hindia Belanda Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tahun 1919. Saat ini penampakan Jembatan Kereta Api Bangilan ini unik karena kerangka besinya tembus toko jamu yang terletak di area […]

Mungkin Anda Tertarik