Salah satu bentuk cinta kasih dan kepedulian yang diajarkan di dalam Islam adalah menyantuni anak yatim. Dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin karya Imamul Huda Abu Laits as-Samarqandi, Menjelaskan “Barang siapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barang siapa mengusap kepala yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya..…” (Sobat Bangilan)
Pada hari Jum’at, 28 Juli 2023 bertepatan dengan hari Asyura atau 10 Muharram yang juga disebut sebagai Idul Yatama atau hari raya anak yatim, Sobat Bangilan kembali mengadakan kegiatan “Jum’at Silaturahmi, Belajar Peduli” yang ke 117 yang di khususkan untuk merayakan Idul Yatama tersebut.

Dalam Kegiatan tersebut Sobat Bangilan membagikan 14 paket bingkisan kepada anak yatim yang ada di 14 desa di kecamatan Bangilan, setiap desa mendapatkan 1 penerima yang dinilai secara ekonomi kurang mampu. Setiap paket berisi dengan 1 kardus (berisi sembako, alat tulis, jajanan, susu dan mie gelas), paket produk dari Sobat UMKM Bangilan, Voucher bakso dari warung bakso Surya Jaya senilai 25k, paket Ultahnya adek Damara dan buket berisi uang saku sebesar 250,000.
Bingkisan dibagikan setelah sholat Jum’at jam 13.30 secara door to door, mendatangi dan bersilaturahmi, sata persatu calon penerima ke rumahnya. Kegiatan ini baru selesai sesaat setelah adzan magrib, dan di tutup sholat magrib berjamaah di desa Kumpulrejo, sekalian mampir ke rumah salah satu pengurus Sobat Bangilan didesa tersebut yaitu kang Achmad Salim dan kita dijamu dengan sayur gedebok, sayur khas desa tersebut.

Sobat Bangilan selalu menggunaan metode kegiatan mendatangi, menghampiri, door to door, BERSILATURAHMI ke semua keluarga yang akan didolani. Selain untuk bersilaurahmi kita juga ingin mendengar keluh kesah tentang keluarga yang kami dolani. Dan kegiatan ini selalu disambut dengan hangat oleh warga juga dulur-dulur Sobat Bangilan di dusun tersebut dan salah satu dari mereka akan menemani juga mengantarkan kami ke semua keluarga yang kami dolani hingga acara selesai.
Saat mereka kami dolani selalu menunjukkan wajah berseri – seri bahkan ada beberapa yang terisak haru, sehingga kami asyik bercerita tentang kehidupan dan banyak hal layaknya teman lama dan tak terasa waktu sudah hampir senja. Sementara kami harus terus berkeliling door to door untuk menghampiri dan bersilaturahmi ke keluarga yang lain.
Kondisi seperti inilah sebenarnya yg membuat kami ingin terus hadir untuk mereka, meskipun bingkisan dan oleh-oleh yang bisa kami berikan tidak seberapa, namun setidaknya kami bisa membantu untuk menguatkan semangat dan optimistis mereka salam menjalani takdir Tuhan. (adm)